Peluang E-Bisnis
perkembangan internet di
abad ke-20 menyebabkan kelahiran suatu pasar elektronik atau disebut
e-marketplace perdagangan elektronik (e-commerce) . Sebuah e-marketplace
menyediakan ruang virtual di mana penjual dan pembeli perdagangan dengan satu
sama lain seperti di pasar tradisional. Berbagai jenis transaksi ekonomi dan
membeli dan menjual barang dan jasa, serta pertukaran informasi, mengambil
tempat dalam e-marketplaces. E-marketplaces telah menjadi tempat alternatif
untuk trading. Akhirnya, e-marketplace dapat berfungsi sebagai agen informasi
yang memberikan pembeli dan penjual dengan informasi tentang produk dan peserta
lain di pasar. Fitur-fitur ini telah membentuk kembali ekonomi dengan
mempengaruhi perilaku pembeli dan penjual.
Tantangan E-Bisnis
1) Privasi Privasi telah dan terus menjadi masalah yang signifikan yang menjadi perhatian bagi calon pelanggan sekarang dan perdagangan elektronik. Berkenaan dengan interaksi web dan e-commerce dimensi berikut paling menonjol:
(1) terdiri Privasi tidak diganggu, memiliki kekuatan untuk mengecualikan; individu privasi adalah
hak moral
(2) Privacy adalah "suatu kondisi yang diinginkan sehubungan dengan memiliki informasi oleh
orang lain tentang dirinya sendiri pada observasi / mengamati dari dirinya sendiri oleh orang
lain"
2) keprihatinan Keamanan Selain masalah privasi, isu-isu etis lain yang terlibat dengan perdagangan elektronik. Internet menawarkan kemudahan belum pernah terjadi sebelumnya akses ke array yang luas barang dan jasa. Arena berkembang pesat dari "klik dan mortir" dan media dunia maya namun sebagian besar tidak diatur telah mendorong kekhawatiran tentang kedua privasi dan keamanan data.
permasalahan lain:
1. Globalisasi Ekonomi
Dalam pasar
global, pesaing datang dari berbagai negarayang berbeda. Sudah siapkah anda
menghadapi persiangan seperti ini? Sudah siapkah bisnis yang ada menghadapi era
teknologi modern?
2. Tantangan
Sosial
a. Pemulihan
Ekonomi
Pemulihan
ekonomi saat ini didorong oleh dua faktor utama yaitu pengingkatan kebutuhan
terhadap barang-barang konsumi serta penurunan inflasi dan suku bunga.
b. Wanita di
Dunia Kerja
Secara
kultur, Indonesia termasuk negara yang tidak memiliki tingkat maskulinitas
tinggi hanya 46M. (Penelitian: Noe et.all, 1994). Maraknya pemimpin wanita yang
naik pentas snagat boleh jadi membawa angin baru. Dengan keluwesannya,
negosiasi tampaknya akan lebih mewarnai gaya kepemimpinan mereka. Gaya keibuan
boleh jadi akan bertransformasi menjadi ilmu kapas ; ringan dan lembut, tapi
bisa menjadi padat dan tidak mudah koyak.
c. Isu link and
Match
Link and
match adalah kondisi yang menggarmbarkantingkat kesesuaian antara dunia
pendidikan dan dunia kerja.
d.
Diversitas
Indonesia
memiliki berbagai macam suku dan adat istiadat yang tentunya memiliki kebiasaan
dan nilai-nilai yang berbeda pula dengan satu sama lain.
e. Konflik
Nilai
Perbedaan nilai dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain karena
faktor usia. Perbedaan nilai tersebut antara lain :
1. Genarasi
Baby Boomers
2. Baby
Bustersf.
Etika Bisnis
Sustainable development maupun green business merupakan isu yang semakin
berkembang. Ecolabeling merupakan salah satu contoh usaha masyarakat untuk
menyelamatkan lingkungan dari ancaman dunia bisnis. Dunia bisnis juga harus
berfungsi sosial dan dioperasikan dengan mengindahkan etika-etika yang berlaku
di masyarakat.
3. Tantangan
Kualitas
Kualitas
yang merupakan kunci utama yang harus dimiliki persuahaan-perusahaan Indonesia
untuk bersaing di pasar internasional. Penekanan kualitas pada hakikatnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Penekanan
teknis atau manufaktur
Secara teknis,
produk dikatakan kerkualitas jika telah memenuhi spesifikasi tertentu.
b. Penekanan
pada konsumen
Dipandang
dari sisi konsumen, produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut mampu
memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Tantangan
Teknologi
Perubahan teknologi yang sangat cepat harus
diimbangi perusahaan dengan menynediakan karyawan yang terampil, memiliki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar